Gejala klinis yang ditimbulkan oleh penyakit AIDS
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, melemahkan kemampuannya untuk melawan infeksi dan penyakit. Gejala klinis yang ditimbulkan oleh penyakit AIDS dapat bervariasi tergantung pada tahap infeksi HIV dan keadaan kesehatan individu. Berikut adalah beberapa gejala klinis yang sering terjadi pada tahap lanjut penyakit AIDS:
Infeksi oportunistik: Pada tahap lanjut AIDS, sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat mengakibatkan infeksi oleh patogen yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang yang memiliki sistem kekebalan yang sehat. Contohnya termasuk tuberkulosis, pneumonia, infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan (sariawan oral), infeksi sitomegalovirus, dan infeksi toksoplasma.
Penurunan berat badan: Orang dengan AIDS sering mengalami penurunan berat badan yang signifikan dan tidak dapat dijelaskan. Penurunan berat badan ini dapat disebabkan oleh penurunan nafsu makan, gangguan penyerapan nutrisi dalam tubuh, atau efek samping obat-obatan yang digunakan untuk mengobati HIV.
Demam: Demam yang berkepanjangan atau berulang adalah salah satu gejala yang umum terjadi pada orang dengan AIDS. Demam ini dapat disebabkan oleh infeksi oportunistik atau reaksi tubuh terhadap virus HIV itu sendiri.
Pembengkakan kelenjar getah bening: Pembengkakan kelenjar getah bening adalah tanda umum dari infeksi HIV. Kelenjar getah bening yang membesar dapat terasa di leher, ketiak, atau pangkal paha.
Kelelahan dan lemah: Orang dengan AIDS sering mengalami kelelahan yang berkepanjangan dan kelemahan yang tidak dapat dijelaskan. Hal ini dapat disebabkan oleh penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh dan efek samping obat-obatan HIV.
Diare: Diare yang berkepanjangan atau berulang adalah gejala yang umum pada orang dengan AIDS. Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi oportunistik, gangguan penyerapan nutrisi, atau efek samping obat-obatan HIV.
Gangguan saraf: HIV dapat mengganggu sistem saraf dan menyebabkan gejala seperti kelemahan otot, kesemutan atau mati rasa pada tangan atau kaki, gangguan koordinasi, dan gangguan kognitif seperti kehilangan memori atau perubahan perilaku.
Penting untuk dicatat bahwa gejala ini khusus untuk tahap lanjut penyakit AIDS. Pada tahap awal infeksi HIV, seseorang mungkin tidak mengalami gejala atau hanya mengalami gejala yang ringan dan tidak spesifik. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang HIV atau AIDS, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis yang dapat melakukan tes dan memberikan diagnosis yang tepat.
Post a Comment for "Gejala klinis yang ditimbulkan oleh penyakit AIDS"